Saya baru dari pemakaman, nak.
Yang dikubur itu teman;
teman sejak delapanpuluhan.
Kita teman sama kerja di jalan, nak.
Dia sih sakit sudah lama dibiar saja.
Apadaya kita orang susah.
Biar batuk, kita musti nyapu
dari subuh sampe jam sepuluh.
Ke dokter dia tidak.
Ke dokter kita jarang.
Ongkosnya, nak... masya allah.
Tapi namanya orang susah.
Kita sakit musti terus kerja.
Buat kita, sakit itu kalau sudah tidak gerak.
Maklum nak, kita dibayar harian.
Kalo absen sehari, tujuh ribu tidak ada.
Masih untung ada kerja, nak.
Pak mandor yang kasih berkah.
Daripada ngemis, bikin malu sanak di desa.
Ya nak, kawan saya baru saja dikubur.
Saya lihat badannya kurus dibungkus.
Dua hari jasadnya belum diurus.
Katanya musti bayar ini-itu.
Terpaksa kita utang dulu
biarpun ndak tahu kapan disaur.
Istrinya mati duluan tahun lalu.
Ketabrak mobil sedan biru,
waktu nyapu dari subuh sampe jam sepuluh.
Saya sih... tinggal tunggu waktu... nak.
Pasar Beringharjo, 26 Juli 2008
Rabu, 02 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar