Matahari baru beranjak pulang
ekornya menyapu kota hingga jingga.
Dua derajat lagi dia tenggelam
bawa cerita purba tentang dunia.
Rintik gelap luruh dari langit
sirami percik siang terakhir.
Kerlip bintang mendegupi langit
hiasi senin yang hampir tanpa arti.
Lampu warung sinari tubuhmu
menghapus bayang-bayang sosokmu
yang karenanya aku terpaku
Sepi sepintas tanpa sapa
karna kau sibuk itung ribuan
lalu kau bayar belanjaan
Ngilu kalbuku kelu lidahku
kusaksikan sisa hadirmu
karna kau sudah bayar belanjaanmu
Kata tetangga kau wanita jalang
Brangkat malam pulang siang
Ke kontrakan tiap hari bawa uang
atau cuma mi instan rasa ayam bawang
Namaku .... mungkin kau ingin tahu
meski pun tidak, aku ingin kau tahu.
Mungkin kita jumpa lagi siapa tahu
di warung ini selasa depan
Warung Pak Kasan, pokoknya Agustus 2008
Minggu, 10 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar