Siapa sih yang butuh tenaga kerja untuk dieksploitasi? Siapa yang harus bayar sekolah supaya kelak bisa dieksploitasi?
a. kelas pekerja
b. kelas kapitalis
c. preman
d. ustad
kirim jawabannya ke alamat ini paling lambat sebelum kiamat 2012 tiba.
Selasa, 28 April 2009
Senin, 27 April 2009
Senin, 06 April 2009
Politisi
Politisi itu ibarat popok yang harus sesering mungkin diganti dengan alasan yang sama dengan popok.
[Tom Dobbs, film Man of the Year]
Atau seperti usus buntu warisan evolusi kita ketika masih Homo Habilis, yang hingga sekarang diketahui tidak punya manfaat apa-apa buat tubuh.
[Tom Dobbs, film Man of the Year]
Atau seperti usus buntu warisan evolusi kita ketika masih Homo Habilis, yang hingga sekarang diketahui tidak punya manfaat apa-apa buat tubuh.
Rabu, 01 April 2009
George Soros dan Ponirin
Mengapa George Soros lebih mulia daripada Ponirin? Sebab Soros menulis buku, bikin universitas, dan ngasih beasiswa. Dengan kekayaan dari perjudian raksasa yang bikin Ponirin miskin tetap miskin, George Soros mesam-mesem di Internet berperan jadi nabi. George Soros tidak pernah menghasilkan apapun selain kekayaan bagi dirinya sendiri lewat rumus mistik M-M+; itulah sebab dia mulia. Dunia sudah sesinting umat Nabi Hud yang menumpuk kekayaan tanpa membuat apapun yang berguna bagi orang lain. Dengan bikin buku, universitas, dan beasiswa, dia seolah-olah lebih mulia daripada Ponirin yang mencangkul sepetak lahan singkongnya di Gunung Kidul.
Senin, 30 Maret 2009
!!!
Proletariat sedunia, menangislah! Restorasi kelas kapitalis sedang berlangsung. Bersatu atau tidak, kalian akan tetap kalah, karena tuhan berpihak kepada yang serakah!
Kamis, 12 Februari 2009
Bangkai
Semua hidupan pasti bakal mati dan menjadi bangkai. Semua bangkai itu busuk baunya. Biar bangkai bajingan, santo, jembel, borjuis, anarkis, atau mujahid, tetap saja bau. Setelah beberapa hari, ia bisa berguna jadi makanan lalat, cacing, dan menyuburkan tanah. Itulah hukum biokimia.
Apa yang bikin beda seseorang dengan orang lain bukanlah apa yang terjadi setelah kematiannya. Apa yang bikin beda ialah yang sudah dilakukannya ketika belum menjadi bangkai.
Apa yang bikin beda seseorang dengan orang lain bukanlah apa yang terjadi setelah kematiannya. Apa yang bikin beda ialah yang sudah dilakukannya ketika belum menjadi bangkai.
Rabu, 04 Februari 2009
Terima Kasih Pak Mario
Pengendalian dan rekayasa keinginan. Kapitalisme menggiring manusia ibarat gembala menggiring domba-domba patuhnya ke dalam kerangkeng. Di dalamnya dimensi-dimensi manusia yang beraneka itu dipangkas cuma tinggal satu: sebagai komoditi belaka. Manusia dipandang sebagai benda. Akhirnya manusia juga ikut memandang dirinya (tanpa disadarinya) tak lebih dari sekadar benda. ‘Individu-individu bebas’ ditempatkan oleh dan menempatkan dirinya sebagai sekrup mesin raksasa sirkulasi penimbunan kekayaan demi kekayaan itu sendiri. Di dalam keadaan seperti ini, akhirnya, mengambil perumpamaan Theodore Adorno, manusia di bawah rezim kebudayaan Kapitalis berperilaku “... seperti narapidana yang mencintai kerangkengnya karena tidak ada hal lagi yang bisa dicintai”.
Di dalam Kapitalisme, seperti dalam agama-agama lainnya, keluar jalur berarti murtad dan hukumnya jelas: pembasmian. Tidak ada sekam menyala sepercikpun yang bisa menerangi kegelapan dalam kebudayaan kapitalis. Semua bara telah dipadamkan. Semua pintu telah terkunci. Kita yang berada di dalamnya haruslah terbiasa dengan dan mencintai kegelapan. Ideal revolusi proletariat yang pernah menjadi bara pembakar kini telah padam. Ia telah menjadi sejarah abad ke-20; sudah menjadi dongeng sebelum tidur yang hanya cocok untuk meredakan lelah setelah sepanjang hari menjadi sekrup mesin Kapitalisme. Walter Benjamin pernah bilang bahwa kapitalisme sudah berhasil membasmi kemanusiaan dengan cukup baik sehingga “dapatlah dimengerti kalau manusia menjadi lelah dan mencabut nyawanya sendiri”.
Di tengah terpaan badai ketololan yang rasional dari ibadah M-C-M++, mereka serahkan satu-satunya jiwa kepada monster lain yang biasa disebut agama dan perusahaan motivasi. Seperti semua hal yang menyerap banyak konsumen, kapitalisme memperkembangkan manajemen pemasaran yang, alhamdulillah, kian baik untuk komoditi ini. Terima kasih Pak Mario.
Di dalam Kapitalisme, seperti dalam agama-agama lainnya, keluar jalur berarti murtad dan hukumnya jelas: pembasmian. Tidak ada sekam menyala sepercikpun yang bisa menerangi kegelapan dalam kebudayaan kapitalis. Semua bara telah dipadamkan. Semua pintu telah terkunci. Kita yang berada di dalamnya haruslah terbiasa dengan dan mencintai kegelapan. Ideal revolusi proletariat yang pernah menjadi bara pembakar kini telah padam. Ia telah menjadi sejarah abad ke-20; sudah menjadi dongeng sebelum tidur yang hanya cocok untuk meredakan lelah setelah sepanjang hari menjadi sekrup mesin Kapitalisme. Walter Benjamin pernah bilang bahwa kapitalisme sudah berhasil membasmi kemanusiaan dengan cukup baik sehingga “dapatlah dimengerti kalau manusia menjadi lelah dan mencabut nyawanya sendiri”.
Di tengah terpaan badai ketololan yang rasional dari ibadah M-C-M++, mereka serahkan satu-satunya jiwa kepada monster lain yang biasa disebut agama dan perusahaan motivasi. Seperti semua hal yang menyerap banyak konsumen, kapitalisme memperkembangkan manajemen pemasaran yang, alhamdulillah, kian baik untuk komoditi ini. Terima kasih Pak Mario.
Langganan:
Postingan (Atom)