Rabu, 13 Agustus 2008

Periyar

Di salah satu bagian Kota Madras, ibukota negara bagian Tamil Nadu di India selatan, ada sebuah patung sosok salah seorang pemimpin bangsa Tamil. Di bawah sosok itu terpahat tatahan kata-kata sebagai berikut: “Tidak ada Tuhan, tidak ada Tuhan, tidak ada Tuhan sama sekali. Dia yang menemukan Tuhan, seorang bodoh. Dia yang menyebarkan (gagasan tentang) Tuhan, seorang bajingan. Dia yang menyembah Tuhan, seorang biadab”. Nama orang yang di sosok patungnya tertulis kata-kata tersebut ialah Periyar.

Periyar menggelorakan semangat kaum miskin untuk tidak tunduk kepada para pendeta yang secara tradisional merupakan kasta tertinggi masyarakat India. Periyar menyerang secara langsung dengan kata-kata sistem kasta dan dominasi kaum pendeta. Mitos-mitos Hindu, upacara-upacara, serta segala tahayul, termasuk aneka ragam konsepsi Tuhan yang menjadi landasan segala tahayul, digugatnya karena dianggap sebagai parasit yang menggerogoti mental bangsa Tamil untuk menjadi budak selama dalam sistem sosial kebudayaan Arya.

Di akhir dasawarsa 1990-an ada sekitar 500 sampai 600 buah patung serupa di seantero Tamil Nadu. Siapa sosok yang di bawah patungnya tertulis kalimat-kalimat ateistik tersebut? Ialah Periyar (1879-1973), salah seorang pejuang kebebasan bangsa Tamil. Dia mendirikan Self-Respect Dravidar Kazhagam pada 1929. Sejak itu, Self-Respect menjadi salah satu organisasi ateis yang berwibawa di India.

Sejak 1977, gerakan Self-Respect dipimpin K. Veeramani, seorang ateis masyur yang juga dihormati para pemimpina India. Pada pertengahan 1990-an gerakan ini sudah mendukung sekitar 30 lembaga di tiga kota, yakni Madras, Tiruchirappalli, dan Thanjavur. Lembaga-lembaga dirian Self-Respect ini menyediakan layanan panti asuhan anak-anak miskin, sekolah dan pelatihan beragam keterampilan untuk jembel dan anak-anak para buruh miskin, biro perkawinan, pusat layanan kesehatan rakyat, layanan bantuan hukum, pusat penyelidikan kanker, dan sebagainya. Semua layanan untuk kaum miskin tersebut cuma-cuma bisa didapat. Pada akhir 1990-an anggota pergerakan Self-Respect Dravidar Khazagam sendiri lebih dari 100.000 orang. Sekitar 1000 anggotanya pada 10 Januari melakukan demonstrasi menelusuri jalan-jalan Kota Madras sambil berteriak-teriak: “tiada Tuhan, tiada Tuhan!”.

Tidak ada komentar: